Ikon Kota Depok
Profil Wilayah 00.05
Belimbing sebagai ikon Kota Depok

Belimbing Depok dikenal dengan Belimbing
Dewa, Hasil buah karya petani penangkar Depok Bapak H. Usman Mubin.
Buah yang berwarna kuning-Orange keemasan, mengandung vitamin C dan A
yang cukup tinggi, buah besar dapat mencapai 0.8 Kg per buah, Rasa manis
ditenggarai sebagi obat herbal penurun darah tinggi/Hipertensi, Kencing
Manis, Nyeri Lambung, dll, sangat Prospektif dikembangkan di kota Depok
dan kini telah menjadi buah unggulan kota Depok karena secara
komparatif Buah Belimbing Dewa Depok Lebih unggul dibandingkan buah
belimbing yang lainnya yang ada di Indonesia. Hal ini diketahui pada
setiap Event Lomba Buah Unggul dan pameran-pameran buah Nasional serta
Internasional, Buah Belimbing Dewa ini lebih unggul dan selalu menjuarai
sebagai buah unggul nasional versi Trubus. Potensi pertanian Belimbing
di Kota Depok Sampai Tahun 2006 Berjumlah 33.729 dengan total luas Areal
135 ha menyebar di wilayah kota Depok. Perkiraan Tanaman Belimbing yang
sudah Produktif dengan umur tanaman lebih dari 4 Tahun, Memiliki
kapasitas produksi per tahun 100-150 Kg per pohon per tahun. Tanaman
produktif ini kurang lebih sekitar 27.500-28.000 pohon terdapat di
Depok. Sehingga perkiraan total produksi yang dihasilkan dari belimbing
Depok berkisar antara 2.700 Ton sampai 3.000 Ton per tahun, Sementara
kapasitas Produksi Belimbing jika diterapkan budidaya sesuai SOP
Belimbing Dewa, diharapkan produktifitas per pohon dapat mencapai 300 kg
per tahun dan jika diasumsikan harga per Kg Belimbing Berkisar antara
Rp 4.000 – Rp 6.000, maka Omzet penjualan belimbing setiap tahun
berkisar Rp 16 Miliar sampai 24 Miliar per tahun. Nilai yang cukup besar
untuk suatu produk pertanian perkotaan.
Pertanaman Belimbing di kota Depok
banyak dikembangkan dilahan-lahan masyarakat dan uniknya banyak juga
dikembangkan disepanjang kali ciliwung, contohnya di kel. Pondok Cina,
Kel. Tugu dan kelurahan Kelapa Dua. Sehingga pemandangan sepanjang kali
Ciliwung menjadi indah dan asri dengan keberadaan tanaman belimbing ini,
hal ini berpotensi menjadi kawasan Agrowisata Belimbing Depok di
Sepanjang DAS Ciliwung. Sesuatu potensi Sumber Daya Alam yang tak
ternilai harganya, ditengah hiruk pikuknya kemacetan jalan jalan di kota
Depok.
Upaya lain dalam meningkatkan nilai
tambah produk Belimbing adalah pengolahan produk. Walaupun usaha
pengolahan hortikultura di kota Depok masih minim, akan tetapi
sosialisasi pelatihan di bidang olahan untuk memotivasi pengusaha mikro
dibidang pengolahan dalam memproduksi olahan hortikultura khususnya
buah-buahan menjadi minuman segar terus ditingkatkan. Kini mulai banyak
pengusaha olahan di kota Depok yang merintis untuk olahan produk
holtikultura seperti buah belimbing dan jambu biji merah diantaranya
adalah Bapak Toni, Ibu Maria, Ibu Retno.
Toko Fresh e adalah salah satu toko buah
segar di Jl. Margonda yang telah melakukan kemitraan dengan Asosiasi
Petani Belimbing Depok (APEBEDE) dalam pemasaran buah belimbing, jambu
dll. Walaupun kapasitas penerimaan produk masih rendah sekitar 15-20 Kg
per minggu, akan tetapi perlu upaya mempertahankan kemitraan ini.
Sehingga Petani memiliki kemampuan untuk berkomitmen dengan pengusaha
Ritel Buah Segar yang selalu memenuhi 3 K (Kapasitas, Kontinuitas, dan
Kualitas). PT Sewu segar sebagai supplier buah belimbing untuk wilayah
Jakarta dan Surabaya telah membantu pemasaran Belimbing mencapai 1 Ton
per bulan, dan kapasitasnya akan terus ditingkatkan sesuai peningkatan
hasil kualitas belimbing dari para petani kota Depok dan dalam upaya
pemenuhan kualitas produk, para petani mulai menerapkan SOP GAP
Belimbing DEWA, hal ini juga dipicu dengan peluang pasar komoditas ini
masih cukup besar, karena keunggulan spesifik yang dimiliki belimbing
Dewa Depok dan cukup diminati konsumen. Peluang pasar Belimbing untuk
kawasan Jabodetabek mencapai angka 6.000 Ton per tahun.
Depok yang memiliki visi sebagai kota
niaga dan jasa yang nyaman diharapkan menjadi daerah yang nyaman bagi
penduduknya. Kenyamanan tersebut salah satunya dengan tetap
mempertahankan ruang terbuka hijau dan potensi lahan pertanian Belimbing
yang produktif menjadi salah satu pilihan dalam mempertahankan ruang
terbuka hijau perkotaan. (sesuai amanat UU Tata Ruang yaitu RTH
perkotaan harus memuat 30% dari total luas wilayah) sehingga kota Depok
tetap memiliki komoditas unggulan yang bernilai Kompetitif dan
Komparatif khususnya komoditas hortikultura yang merupakan sumber daya
lokal (Base Resources) kota Depok yaitu BELIMBING. Keunggulan spesifik
ini yang musti dilestarikan, dan menjadi ICON kota, Sehingga di masa
mendatang kota Depok tetap memiliki kebanggaan akan sumber daya alam
yang potensial dari pengembangan produk pertanian spesifik wilayah dan
mendukung ruang terbuka hijau kota Depok.
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
