Walikota Bacakan Sambutan Mendagri
Pemerintahan, Utama 20.26
Upacara yang bertema “Tingkatkan Kepedulian Kita Dalam Pengurangan Resiko Kebakaran Untuk Mewujudkan Kehandalan Perekonomian Indonesia” ini dihadiri berbagai pemangku kebijakan yang terkait bidang Pemadam Kebakaran.
Termasuk Wakil Walikota Idris Abdul Somad berserta Ibu, Sekretaris Daerah Kota Depok, Direktur Pencegahan dan penanggulangan bencana Kementerian Dalam Negeri, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, Para Pemimpian OPD se-Kota Depok, Ketua DPD Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia se-Kota Depok, Kepala Pemadam Kebakaran se-Provinsi Jawa Barat dan Banten, Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten/Kota se-Jakarta, Bogor dan Tangerang Selatan.
“Institusi Pemadam Kebakaran bukan hanya
sekedar siapsiaga sebagai penjaga kota dari kebakaran tetapi juga
terlibat langsung memberi rekomendasi terhadap proteksi kebakaran,” pesan Mendagri dalam sambutannya yang dibacakan Walikota di Lapangan
Upacara Balaikota Depok, Senin (4/3/2013).
Menurut Gamawan Fauzi, terdapat tiga
tahapan manajemen kebakaran dengan menekankan tindakan preventif
daripada responsif, yaitu pra kebakaran, waktu kejadian kebakaran, dan
paska kebakaran.
Selain itu, Mendagri juga berpesan
kepada Pemda dan stakeholders di Indonesia agar meningkatkan kapasitas
institusi pemadam kebakaran.
Menurutnya ada 7 hal yang perlu mendapat
perhatian dalam pengurangan resiko kebakaran, yaitu pertama, paradigma
penanggulangan kebakaran mengedepankan preventif dengan kegiatan
mitigasi, penyuluhan, inspeksi dan penegakan hukum.
Kedua, waktu tanggap
darurat kebakaran satgas damkar tiba di tempat kejadian kebakaran tidak
lebih dari 15 menit dengan cara mendekatkan pos pelayanan pemadam
kebakaran di wilayah berpotensi kebakaran.
Ketiga, peningkatan jumlah aparatur
satgas damkar memenuhi kualifikasi dan kompetensi minimal 6 orang untuk
setiap 1 unit mobil damkar.
Keempat, peningkatan jumlah mobil damkar dan
pos wilayah damkar minimal 1 unit untuk setiap penduduk maksimal 25.000
jiwa.
Kelima, perbaikan gizi petugas siapsiaga, perlindungan diri
satgas damkar dari panas api, dan kesejahteraan satgas damkar.
Keenam.
membangun kerjasama satgas damkar antar daerah yang bersandingan dalam
pelayanan pemadam kebakaran, karena pelayanan pemadam kebakaran tidak
mengenal batas wilayah administrasi dan Ketujuh, mengedepankan
pemberdayaan komunitas dunia usaha dan masyarakat dalam pengurangan
risiko kebakaran.
Pada kesempatan itu juga, terkait
pelayanan pemadam kebakaran di Kota Depok, Walikota menegaskan
upaya-upaya pencegahan kebakaran melibatkan berbagai pihak baik penghuni
di permukiman, pada dunia usaha termasuk perdagangan dan dunia
industri agar lebih sungguh-sungguh memperhatikan tata aturan yang
berlaku.
Agar terhindar dari kebakaran dapat diawali dengan penataan
tata ruang dan proteksi dari kebakaran. Selain itu pendirian unit-unit untuk
mendekatkan area daya jangkau kebakaran yang diprioritaskan pembangunan
unit di wilayah Cimanggis karena wilayah ini sangat berdekatan dengan
kawasan perindustrian.
Selanjutnya di wilyah Bojongsari, karena
termasuk wilayah yang sangat jauh dari pusat kota Depok, kemudian saat
ini tahun 2013 sedang dilakukan penambahan unit di wilayah Cipayung
dengan harapan dapat menjangkau wilayah yang relatif padat antar wilayah
Pancoran Mas dan wilayah Sawangan dan nantinya akan dibangun ke wilayah
lebih timur yakni kawasan Tapos sebagai respon bantuan pemadaman
kebakaran di wilayah-wilayah tetangga. (aan)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
