Pers Kota Depok Kecam Premanisme
Patroli, Utama 23.05
Para wartawan yang terdiri dari media lokal dan nasional tersebut menuntut agar tidak ada lagi tindakan kekerasan saat mereka bertugas.
Aksi dimulai dengan melakukan orasi di depan Gedung DPRD Kota Depok. Para wartawan juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan tindakan kekerasan pada wartawan. Mereka juga menggantungkan kartu identitas wartawan sebagai simbol matinya kebebasan pers.
Perwakilan sejumlah lembaga juga ikut mendukung aksi damai dengan membubuhkan tanda tangan untuk melawan tindak kekerasan wartawan. Di antaranya, Ketua DPRD Kota Depok dan Kasi Humas Polresta Depok.
"Kami menuntut adanya perkuatan adanya UU keterbukaan publik. Adili pihak yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan," kata Ketua Aksi, Feru Lantara, di Gedung DPRD Depok, Rabu (17/10/2012).
Mereka juga menuntut agar presiden dan Penglima TNI mengusut tuntas kasus tersebut. Negara harus memberikan jaminan agar kasus serupa tidak terjadi lagi di mana pun.
"Pekerjaan kami dilindungi institusi. Dan kami bekerja profesional," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Depok, Rintis Yanto mengaku prihatin atas kasus yang menimpa wartawan. Pihaknya akan meneruskan tuntutan wartawan yang tertuang dalam sebuah petisi ke DPR RI.
Rintis menegaskan, DPRD Kota Depok juga menjamin adanya kebebasan pers. "Saya akan layangkan sura sejumlah instani agar mengerti UU keterbukaan publik. Kami menjamin kebebasan rekan wartawan," ucap Rintis.
Dia menegaskan, jika terjadi tindak kekerasan terhadap wartawan di Depok maka pihaknya akan mengawal di garda terdepan. "Kami akan lindungi rekan pers. Kami turut prihatin atas tindak kekerasn kemarin," tandasnya. (san/darl)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
Dikirim oleh Berita Depok
pada 23.05.
dan Dikategorikan pada
