RSUD Kota Depok Tangani Pasien DBD
Pemerintahan, Utama 17.52
Delapan orang warga kini terbaring lemas akibat terjangkit penyakit yang ditularkan nyamuk Aides Aigepty itu.
“Saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia 69 unit telah terisi semua, baik oleh pasien DBD maupun pasien penderita penyakit lainnya,” ujar Ida Memunah, Kabag TU RSUD Kota Depok, Senin (5/11/2012).
Ida menambahkan, karena minimnya tempat tidur ada sekitar empat orang pasien DBD yang harus dirawat di lorong atau selasar RSUD. Namun begitu, hal tersebut dilakukan atas persetujuan keluarga pasien. “Bagi penderita DBD tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Baik bagi warga yang kurang mampu maupun warga yang menengah ke atas, karena biaya tersebut telah ditanggung oleh pemerintah kota,” paparnya.
Sejak lima hari terakhir, pihak RSUD telah merawat pasien penderita DBD sedikitnya delapan orang tujuh di antaranya dewasa dan satu anak-anak. Untuk saat ini pihak RSUD mengaku tidak mungkin lagi menerima pasien rawat inap dikarenakan tempat tidur telah terisi semua.
“Jika memang ada pasien yang datang, terpaksa harus kami rujuk mengingat tidak ada lagi tempat tidur. Kami berharap masyarakat dapat mengerti dan memakluminya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kasi Pelayanan Medis RSUD Kota Depok dr Tri Astuti mengakui jika setiap tahunnya penderita DBD yang dirawat di RSUD mengalami peningkatan, tak terkecuali pada tahun ini.
“Pada Januari-Desember 2011 lalu penderita DBD yang dirawat di RSUD mencapai 769 pasien, 623 di antaranya warga Depok dan sisanya warga luar Depok,” tandasnya.
Sedangkan data tahun 2012 terhitung sejak Januari-Oktober dikatakan Tri jumlah pasien DBD sebanyak 776. Data tersebut termasuk penderita DBD yang berasal dari luar wilayah Depok.
Sementara itu, sebanyak tiga orang warga di lingkungan RW 01 Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan, telah positif terkena DBD. “Penderita DBD tersebar di RT 01, 02 dan RT 04,” jelas Endang Soleh, Ketua RT 04/01 Kelurahan Sawangan. (red/jb)
JADILAH ORANG PERTAMA YANG MENGOMENTARI :
